Sejak pandemi dimulai pada 2020 lalu, terhitung sudah lebih dari setahun para musisi, anak band, orkestra tidak melakukan konser offline yang mengundang ribuan massa penonton. Seperti diketahui, sekitar 50% pemasukan para musisi atau band itu datangnya dari konser, ini merupakan sumber pendapatan utama mereka selain royalti lagu, penjualan merchandise atau endorsement. Ketika setengah dari pendapatan utama mereka menghilang lalu apa yang terjadi? Hidup mengandalkan tabungan, deposito, pendapatan sampingan lainnya? Apakah konser virtual dapat menjadi pengganti? Apa pendapat mereka terhadap konser virtual? Saatnya kita simak di diskusi panel berikut ini.
SYARAT & KETENTUAN
Powered by LOKET
Powered by LOKET